cerita baratayuda versi bahasa jawa
sejarahasal usul perang baratayudha. cerita baratayuda versi jawa â€" basedroid. perang baratayudha ilmu hikmah khodam malaikat langit. macam macam cerita wayang kulit perang bharatayudha. jurnal anak muda cerita perang baratayudha. 04 kisah perang baratayuda mahabharata blog. fakta ilmiah adanya perang mahabharata perang nuklir
Bharatayuda Guntarayana ketika Sang Begawan Ciptaning menjadi sraya, atas serangan Raja Hima Imantaka, Prabu Niwatakawaca, yang hendak mempersunting primadona kahyangan Jonggring Salaka, Dewi Supraba. Perang Baratayuda, perang dimana terjadi bagaimana prajurit yang maju menjadi senapati, memetik hasil dari apa yang telah ditanam dan disisi
Mahabharata(Sanskerta: महाभारत) adalah sebuah karya sastra kuno yang berasal dari India. Secara tradisional, penulis Mahabharata adalah Begawan Byasa atau Vyasa. Buku ini terdiri dari delapan belas kitab, maka dinamakan Astadasaparwa (asta = 8, dasa = 10, parwa = kitab). Namun, ada pula yang meyakini bahwa kisah ini sesungguhnya
SurotoAnoman Maneges Martono. Perang Jawa Kehormatan Darah dan Airmata 3 Akarasa. Persiapan Perang Baratayudha di Istana Negara. 5 Besar Perang BARATAYUDHA 2 Lapak Padel Independent Tegal. Cerita Baratayuda Versi Jawa - BaseDroid. BARATAYUDA 1 Preview Baratayuda amp Kresna Gugah. Rumah Wayang Cerita Baratayudha scribd com. Cerita Wayang
inilahkisah baratayuda perang besar mahabarata versi. tokoh wayang dalam lakon kurawa dan pandawa di tanah air. gambar wayang wayang mahabharata 2 djawa June 9th, 2018 - Setiap Bulan Purnama Cerita Wayang Bahasa Jawa Ramayana Bisa Dinikmati Di Kawasan Candi Prambanan
Rencontre Gratuite Sans Inscription En Direct. BAGI masyarakat Jawa,kehidupan sehari-hari adalah senatiasa terbentuk dan memiliki kaitan terhadaptiga hal yang saling berkelindan. Hubungan sesama manusia, hubungan manusia dengan alam, serta hubungan manusia dengan Tuhan adalah tiga serangkai elemen kehidupan sehari-hari yang dimaksud. Pemahaman semacam tadi selaras dengan konsep Tri Hita Karana tiga sumber kebahagiaan yang berakar dari zaman Jawa Kuna dan hingga kini masih berkembang dalam masyarakat Bali yang melestarikan ajaran Hindu. Memiliki pula keselarasan dengan konsep khalifah dalam ajaran Islam yang dikenal lebih belakangan oleh masyarakat Jawa. Pemahaman tersebut menegaskan bahwa dalam kondisi apapun, manusia di alam semesta tidak bisa dilepaskan dan memang menjalani hidup yang bergerak menuju kepada Sang Ilahi. Dalam masyarakat Jawa, ini dikenal sebagai konsep sangkan paraning dumadi. Apa yang dituliskan oleh KGPAA Mangkunegara IV dalam bait I Serat Wedhatama sedikit banyak dapat menggambarkan spirit ideal tersebut . Kang tumrap neng tanah Jawa agama ageming aji. Bagi mereka yang mendiami tanah Jawa, agama adalah berguna sebagai penentu martabat Dalam menyampaikan pesan atau petuah moral, orang Jawa seringkali memakai narasi karya sastra ataupun cerita tutur, yang sering kali merupakan narasi-narasi yang berakar dari zaman Jawa Kuna dengan banyak warna pengaruh Hindu-Buddha bersenyawa di dalamnya. Thomas Stamford Raffles dalam The History of Java menegaskan bahwa Islam yang datang ke Jawa pun tidak sanggup menghapus konsep ini. Bahkan Raffles sendiri mengakui dirinya tidak mampu memahami ruang batin dan logika binner orang Jawa. P. Swantoro dalam Dari Buku ke Buku 2016 mengatakan bahwa melalui kajian karya sastra dapat diketahui cara berpikir para pujangga yang mewakili orang Jawa kala itu. Sementara bila berbicara tentang karya sastra, Zoetmulder dalam Kalangwan 1983 menggambarkan bahwa karya sastra di Jawa telah berkembang sejak masa Jawa Kuna atau masa dominasi Hindu/Buddha. Secara historis, karya sastra warisan Jawa Kuna tidak pula terlepas dari pengaruh India. Namun,oleh masyarakat Jawa dengan kearifan lokalnya, karya-karya sastra India digubah dan ditulis pujangga Jawa sesuai dengan alam berpikir masyarakat Jawa. Bahkan hal ini memengaruhi tradisi tulis di Jawa dengan munculnya aksara dan bahasa Jawa Kuna yang merupakan salah satu dialek bahasa pribumi di Jawa. Ramayana Salah satu karya sastra India yang digubah ke dalam bahasa-bahasa Jawa dan bahkan disesuaikan kepada latar budaya Jawa adalah epos Ramayana. Di Jawa, cerita ini digubah pujangga Jawa menjadi bentuk kakawin dan ditulis dalam bahasa Kawi maupun Jawa Baru. Cerita ini biasanya ditampilkan dalam seni wayang, sendratari, bahkan dipahatkan dalam relief candi seperti Candi Prambanan dan Candi Panataran. Secara keseluruhan, wiracarta Ramayana di Jawa sama dengan India, yaitu berkisah tentang Rama, awatara Wisnu dalam wujud ksatria, yang menjalani pengembaraan selama 14 tahun, kehilangan Sinta sang istri yang diculik oleh raja raksasa Rahwana dari Alengka, sampai akhirnya dengan bantuan bala tentara kera pimpinan Sugriwa dan Hanoman harus memerangi seisi Alengka untuk merebut kembali Sinta. Hanya saja, cerita Ramayana versi Jawa berhenti di bagian Sinta diboyong kembali ke Ayodya dan Rama dinobatkan menjadi Raja. Itulah alasannya cinta luar biasa Rama-Sinta sering menjadi inspirasi setiap pasangan. Itu tadi beda dengan Ramayana asli versi India. Sekembalinya Rama dan Sinta ke Ayodya, mereka setelah beberapa lama hidup bersama akan lantas berpisah kembali selama bertahun-tahun. Itu terjadi karena beredarnya desas-desus di antara rakyat Ayodya yang meragukan kesucian Sinta selama tinggal di Istana Alengka. Alhasil, Sinta sampai harus bermukim di hutan dan melahirkan maupun membesarkan sepasang anak kembarnya, Lawa dan Kusya, di sana. Bharatayuddha Lakon akbar lain dari India yang digubah ke latar budaya adalahMahabharata. Penggubahannya pun memunculkan banyak versi yang fokus kepada salah satu bagian di antara contohnya adalah Arjunawiwaha, Bharatayuddha, Hariwangsa, Krsnayana, Ghatotkacasraya, hingga Sudamala. Namun, dari sekian banyak sastra gubahan atas Mahabharata, Bharatayuddha adalah satu yang terpenting. Ini antara lain karena kakawin tersebut fokus kepada fragmen terpenting dari Mahabharata, yakni perang besar kubu Pandawa dan Kurawa di Padang Kurusetra, yang merupakan pula klimaks dari keseluruhan alur cerita Mahabharata. Bharatayuddhaberarti “Perang [Wangsa] Bharata. Cerita tersebuti ditulis tahun 1157 oleh Mpu Sedah dan Mpu Panuluh, atas perintah Maharaja Jayabhaya dari Kediri. Konon sebagai simbol keadaan perang saudara antara Kediri dengan sesama cabang Wangsa Isyana, yakni Janggala. Sebagaimana dipaparkan Zoetmulder dalam Kalangwan, Bharatayuddadibuka dengan kisah Krisna menjadi duta pihak Pandawa yang mendatangi Istana Hastinapura untuk berunding dengan kubu Kurawa. Sayangnya, proposal perdamaian yang diajukan Krisna ditolak dan bahkan dihina pihak Kurawa, menjadikan perang di Kurusetra tak lagi bisa terhindarkan. Cerita kemudian berlanjut dengan penggambaran hari demi hari peperangan di Padang Kurusertra. Itu mulai dari ketika Sweta alias Seta menjadi panglima pihak Pandawa, sedangkan Bhisma menjadi panglima pihak Kurawa. Dipungkasi dengan rangkaian perang tanding Bima melawan Duryudana, aksi gerombolan Aswatama melakukan serangan tengah malam ke perkemahan pihak Pandawa, lalu perjalanan menuju surga yang dilakukan oleh Krisna dan lima bersaudara Pandawa. Bharatayuddayang berbahasa Kawi kemudian diadaptasi ke bahasa Jawa Baru dengan judul Serat Bratayuddha. Penggubahan selanjutnya ini dikerjakan oleh pujangga Yasadipura I pada zaman Kasunanan Surakarta. Dalam waktu kurang lebih beriringan, Bharatayuddha ditulis ulang dengan judul Serat Purwakandha oleh pujangga Kasultanan Yogyakarta pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwana V. Penulisan ulangnya dimulai tanggal 29 Oktober 1847 hingga 30 Juli 1848. * BaikRamayana versi Jawa maupun Bharatayuddha selaku kakawin terpenting di antara sekian gubahan Mahabharatapada dasarnya mengandung suatu pesan moralpengingat bahwa harapan itu selalu ada, meski kesulitan datang silih berganti. Alang-alang dudu aling-aling margining keutamaan. Demikian sepenggal petuah bijak yang dikenal orang Jawa dalam hal memandang masalah dan dalam kehidupan semestinya tidak dilihat sebagai penghambat, tetapi justru menjadi jalan bagi kesempurnaan. Jadi jangan sampai ada pemikiran untuk lari dari permasalahan. Hadapilah dan selesaikan secara tuntas. Apapun hasilnya pasrahkan pada Yang Maha Kuasa. Bagi orang Jawa yang kini mayoritas menganut Islam, pesan moral seperti di atas tentu dapat pula dikenal selaras dengan apa yang ada dalam QS. Al-Insyirah 5-6 “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. ” DAFTAR PUSTAKA Iyegar, Kodaganallur R. Srinivasa. Asian Variations in Ramayana. Papers Presented at the International Seminar on Variations in Ramayana in Asia Their Cultural, Social, and Anthropological Significance, New Delhi, Januari 1981. Jatmiko, Adityo. 2015. Tafsir Ajaran Serat Wedhatama. Yogyakarta Pura Pustaka. Poerbatjaraka, Prof. Dr. 1952. Kapustakaan Djawi. Jakarta Djambatan. Raffles, Thomas Stamford. 2015. The History of Java. Yogyakarta Narasi. Riyanto, Mas. 2018. Bharatayuda Jayabinangun. Uwais Inspirasi Indonesia. Swantoro, Pollycarpus. 2016. Dari Buku ke Buku. Jakarta Kepustakaan Populer Gramedia. Zoetmulder, 1983. Kalangwan Sastra Jawa Kuno Selayang Pandang. Jakarta Djambatan.
Aksi Arjuna dalam pertempuran dapat kita simak dari narasi wayang mahabharata basa jawa arjuna dalam perang baratayuda di bawah ini. Kisah ini menceritakan bagaimana pelecok satu ksatria Pandawa mengalahkan lawan yang tak tidak adalah Para Kurawa dalam sebuah penampikan ki akbar yang dikenal dengan sebutan perang baratayuda. Ana jroning perang Baratayuda Arjuna dadi senopati Para Pandawa sing kedadeyan mateni akeh para satriya Kurawa karo senotapi-senopati liyane. Sing nyenyat neng tangan Arjuna yaiku Raden Jayadrata sing wis mateni Abimanyu, Raden Citraksa, Ratu Bogadenta, Raden Burisrawa, Adipati Karna, lan Raden Citraksi. Isih neng njero perang Baratayuda, Arjuna sing entas kelangan putrane dadi kelangan semangat, ditambahi temperatur lan sedulur-sedulure siji-poro siji ceblok neng nglan Kurusetra. Prabu Kresna nuli menehi pituduh menawa jero perang kuwi ora ana kanca lan mungsuh, kakang-adhi utawa guru-petatar kabehe yaiku takdir lan kudu dilakoni. Wulangan iki dikenal karo jeneng Bagawat Gita. Sing nggawe nyawa ksatria panengah pandawa kesebut bali menyala wektu arep ngadhepi Adipati Karna. Sakwise panguburan para pahlawan sing ceblok jero perang Baratayuda lan pangalungguhanan Prabu Puntadewa dadi raja Astina karo gelar Mungkin, Arjuna nglakoni embaran kakange karo ngenekake sacawis Objek jaran utawa karan sacawis Aswameda. Arjuna sing diiringi sepasukan tentara Astina nuli meloni seekor jaran kendia jaran kuwi mlaku lan kerajan-kerajan sing diliwati aswa kesebut kudu tungkul nang Astina, nek ora Arjuna lan pasukannya arep nempuh kerajan kesebut. Kabeh kerajan sing diliwati jaran kesebut jebulna boleh dikalahake. Sakwise Perang Baratayuda buyar, Dewi Banowati sing nyat wis suwe selingkuh karo Arjuna banjur dibojokene. Sadurunge Arjuna wis nduweni sawong nona saka Peri Banowati. Neng wektu den samya Prabu Duryudana sing anyak pamasaran karo hubungane bojone lan Arjuna nuli celathu menawa nek sing lair bayi wadon, kuwi yaiku putri saka Arjuna lan Banowati arep diusir taci nek kuwi lanang mula kuwi yaiku anake dheweke. Wektu kanak-kanak anyir kesebut lair jebulna yaiku sawong wadon. Terimalah terus bagaimana hidup Banowati setelah anak asuh yang lahir dari rahimnya adalah seorang anak cewek? Apakah suaminya bersusila-ter-hormat akan mengusirnya? Alias peristiwa itu hanya gaham semata? Simultan yuk kita simak dalam cerita wayang mahabharata basa jawa arjuna intern perang baratayuda seterusnya. Banowati kacau banget arep hal kuwi. Mbuk dhuwur tulungan Kresna, bayi kesebut diijol sadurung Prabu Duryudana ndelenge. Orok wadon sing nuli diasuh saka Peri Manuhara, bojo Arjuna sing liya banjur neng wenehi jeneng Endang Pergiwati. Amarga kelairane akrab padha karo putri Haur Manuhara sing nduwe jeneng Endang Pergiwa, nuli sakarone neng aku kembar. Kembali kanggo putra saka Dewi Banowati lan Syah Duryudana, Paduka Kresna njupuk sawong anak asuh gandrawa lan diwenehi jeneng Lesmana Mandrakumara. Amarga dheweke yaiku anak asuh gandrawa sing dipuja dadi manusia, mula Lesmana Mandrakumara nduweni aten-aten sing cengeng lan radha bebal. Malang kanggo Dewi Banowati, nang bengi dheweke lagi mengasuh Parikesit, dheweke dipateni saka Aswatama sing bersekongkol karo Kartamarma lan Resi Krepa kanggo mateni Parikesit sing isih Jabang bayi. Didina den samya Dewi Srikandi, lan Pancawala uga dipateni wektu pula turu. Untunglah bayi parikesit sing nangis nuli menendang senjata Pasopati sing neng taruh Arjuna neng cedhake lan mateni Aswatama. Arjuna sing lagi sedhih amarga Banowati wis dipateni bareng Haur Srikandi nuli nggoleki sawong putri sing mirip karo Bidadari Banowati. Nona kesebut yaiku Dewi Citrahoyi, bojo Tuanku Arjunapati sing uga murid saka ratu Kresna. Tuanku Kresna sing tanggep arep keadaan kuwi nuli njaluk Sinuhun Arjunapati ngabangna bojone nang Arjuna. Prabu Arjunapati sing tersinggung arep hal kuwi menantang Prabu Kresna berperang lan jero pertempuran kuwi Prabu Arjunapati ceblok sampyuh karo Patih Udawa lan Dewi Citrahoyi nuli dadi bojo Arjuna. Arjuna nuli bali menyang Astina lan akhir uripe diceritoke mati moksa karo kapapat sedulure lan Dewi Drupadi. Demikian aksi dari Arjuna dalam perang baratayuda, cucu adam pria tampan nan memiliki kekuatan sakti serta pusaka banyak sedikit banyak dapat menggambarkan salah satu tokoh pewayangan nan termasuk dalam tokoh Pendawa Panca tersebut. Terima anugerah telah menyimak kisahan n komedi didong mahabharaata basa jawa arjuna dalam perang baratayuda. Lebih Banyak Narasi Wayang Bisa Lihat di Link Ini ” Koleksi Narasi Wayang “ cerita wayang, cerita wayang golek bahasa jawa, cerita wayang kerucil kulit, kisahan wayang beber, cerita wayang kelitik ramayana, cerita wayang patung, cerita wayang mahabarata, cerita n komedi didong arjuna, kisah wayang bentang berasal berpangkal, cerita wayang bahasa jawa arjuna,kisahan n komedi didong abimanyu dalam bahasa jawa, cerita wayang arjuna bahasa jawa, kisahan wayang kelitik antasena, cerita wayang golek adipati karna, cerita wayang adalah, narasi n komedi didong anoman duta, cerita wayang arjuna dan srikandi,cerita wayang bima, kisah n komedi didong bahasa jawa singkat, narasi wayang bahasa jawa semar, bahasa jawa cerita wayang, gaya bahasa kisahan wayang kerucil,bahasa jawa cerita wayang ramayana, bahasa jawa cerita wayang kelitik ramayana sintha kandhusta, cerita wayang kelitik b jawa, cerita wayang golek sumir, cerita wayang cerita wayang kelitik kisah wayang pendek, kisah wayang cangik, kisahan wayang cangik dalam bahasa jawa,cerita wayang kadam manik astagina, narasi wayang kerucil cepot,cerita wayang cekak, kisah wayang patung caranggana, kisah n komedi didong cinta, cerita wayang kerucil citraksi, kisahan wayang citraksa, kisah wayang golek candrabirawa intern bahasa jawa ,cerita wayang kerucil n domestik bahasa jawa, kisah wayang batara ruci, cerita wayang dewi sinta dalam bahasa jawa, cerita wayang duryudana dalam bahasa jawa, cerita wayang dewa ruci dalam bahasa jawa, kisahan wayang peri sinta, narasi wayang dewi kunti, cerita wayang dewi anjani, kisahan wayang dalam bahasa jawa singkat, cerita wayang kerucil dalam bahasa sunda, cerita di wayang, cerita di wayang hari ini, gambar dan cerita wayang, buram dan narasi wayang kulit, judul dan cerita wayang, pemrakarsa dan cerita wayang, batara di cerita wayang, cerita wayang ekalaya, cerita wayang kelitik epos mahabarata, kisah wayang entus, cerita wayang patung bambang ekalaya, cerita wayang gapura entus, cerita wayang patung golek erawan palastra, cerita wayang golek cekel indralaya, cerita wayang wahyu ekajati, cerita wayang pencetus entus, cerita wayang borek enthus, cerita wayang full, cerita wayang kelitik fabel, cerita wayang versi jawa, cerita wayang free, cerita wayang kelitik full, narasi wayang kerucil kulit full, manfaat cerita wayang, filosofi cerita wayang,khasiat cerita wayang di indonesia, download cerita wayang full, kisah wayang gareng, kisahan wayang kelitik bahasa sunda, cerita wayang kerucil gatotkaca bahasa jawa, narasi wayang gareng dalam bahasa jawa, cerita wayang gatotkaca luruh, cerita wayang golek si cepot, kisah wayang gugure abimanyu, narasi n komedi didong absurd, cerita wayang hanoman, kisah wayang hanoman internal bahasa jawa, cerita wayang kelucuan, kisahan wayang hot, cerita wayang arjuno sosro krido, kisah wayang anoman sumir, kisah wayang hanoman kerumahtanggaan bahasa sunda, cerita wayang golek tahun ini, cerita wayang hasil karya paduka kalijaga, cerita n komedi didong anoman memori cerita wayang golek indonesia, kisahan wayang ing tlatah jawa biasane asale soko kitab, cerita wayang patung indrajit, narasi wayang india, cerita n komedi didong indrajit privat bahasa jawa, kisah wayang kelitik iku asale soko ngendi, cerita wayang iku asale saka ngendi, kisahan n komedi didong ing basa jawa, cerita wayang kerucil islam, cerita wayang islami, cerita wayang jawa, kisahan wayang jawa pendek, cerita wayang janaka, cerita wayang jawa intern bahasa jawa, kisah wayang golek jawa lengkap, cerita wayang jowo, cerita wayang jayadrata gugur, cerita wayang kelitik jabang tutuka, cerita wayang jatayu, cerita wayang jawa ramayana, narasi wayang kresna, cerita wayang kumbakarna, cerita wayang selerang bahasa jawa, cerita wayang kulit bahasa indonesia, narasi wayang kumbakarna gugur, narasi wayang selerang semar, kisah n komedi didong kresna dalam bahasa jawa, cerita n komedi didong kulit singkat, narasi wayang kerucil kulit ramalan katentreman, kisahan wayang lucu ,kisahan wayang limbuk, cerita wayang konseptual, cerita wayang kerucil laksmana, cerita n komedi didong menggelikan bahasa jawa, cerita wayang patung lahirnya wisanggeni, narasi wayang lahire abimanyu dalam bahasa jawa,narasi wayang lahirnya gatotkaca,cerita wayang golek lahire anoman,cerita wayang mahabarata bahasa jawa,cerita wayang kelitik mahabarata bahasa jawa ngoko,kisahan wayang beradab,cerita wayang kerucil maharsi wiyasa,narasi n komedi didong mahabarata dan ramayana,narasi wayang menggunakan bahasa jawa,kisah wayang mahabarata lengkap,narasi wayang kerucil mahabarata bahasa jawa pendek,cerita wayang patung semenjana,cerita wayang kelitik nakula,cerita wayang nakula sadewa,cerita wayang nakula dalam bahasa jawa,kisah n komedi didong nakula sadewa bahasa jawa,kisahan wayang golek nakula bahasa jawa,cerita wayang nakula dan sadewa,kisahan wayang patung nganggo basa jawa,kisah wayang nganggo bahasa jawa,cerita wayang nusantara,narasi wayang golek nakula nganggo basa jawa,cerita wayang orang,cerita wayang kelitik orang sriwedari,cerita wayang kerucil orang anoman obong,kisahan wayang patung basyar banyak diambil dari kisah,cerita menora mahabarata,kisahan wayang kelitik online
Kisah mahabarata adalah sebuah cerita turun temurun yang berasal dari India, kisah ini diambil dari sebuah kitab. Cerita Mahabarata kini diangkat kedalam sebuah layar kaca dan dibanjiri di tanah Jawa sendiri terdapat cerita dengan inti yang sama berjudul Kakawin Baratayuda yang ditulis oleh Mpu Sedah atas perintah Raja Jayabaya dari Kerajaan tersebut lalu disajikan kepada masyarakat setempat menggunakan wayang kulit sebagai media untuk bercerita. Meskipun memiliki inti yang sama, Mahabarata memiliki perbedaan antara versi India dan versi yang terdapat pada kedua versi ini adalah sebagai Status Drupadi Jika pada versi India diceritakan bahwa Drupadi adalah istri dari kelima pandawa, dalam versi Jawanya drupadi merupakan Istri dari Yudhistira seseorang. Adaptasi ini dilakukan karena poliandri merupakann hal yang benar-benar tabu bahkan pada masyarakat Indonesia saat Senjata Bima
Uploaded byM Yusuf Dali 0% found this document useful 0 votes1K views7 pagesCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes1K views7 pagesBaratayudaUploaded byM Yusuf Dali Full descriptionJump to Page You are on page 1of 7Search inside document You're Reading a Free Preview Pages 4 to 6 are not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Mulabukane Perang Baratayudha Sadurunge mandhita BegawanAbiyasa kuwi Ratu Ngastina jejuluh Prabu Kresna Dwipayana duwe anak telu, Raden Destarastra, Raden Pandhudewanata lan Raden Widura. Raden Destarastra mripale wuta. Raden Pandhu gulune lengeng. Raden Widura sikile gejik. Anake ratu Ngestina telu-telune cacat. Gandheng Raden Destarastra wuta mula ora dadi ratu. Sing madeg ratu Raden Pandhu. Jejuluke Prabu Pandudewanata. Prabu Pandhu duwe anak lima lanang kabeh, mula dijenengi Pandhawa lima. Pambarepe Raden Punta, panenggake Raden Bratasena, penengahe Raden Janaka banjur kembar Raden Pinten lan Raden Tangsen. Raden Destarastra duwe anak satus dijenengi sata kurawa. Tegese kurawa cacah satus, lanang 99 lan wadon siji jenenge Dewi Dursilawati. Pambarepe Raden Jaka Pitana utawa suyudana. Nomer loro Raden Pursasana, Raden Kartamarma, Raden Durmagati, Raden Citaraksa lan Raden Citraksi. Prabu Pandhu mati nalika Pandhawa isih cilik-cilik. Mula keprabon Ngastina banjur dipasrahake marang adipati Dhestarastra minangka Prabu Wakil. Sang Prabu wakil banjur wisuda Raden Jaka Pitana dadi ratu Ngastina jejuluke Prabu Duryudana. Nalika Pandhawa wis gedhe, Raden Puntha wis dadi ratu ing ngamarta. Najan wis dadi ratu,Prabu Puntadewa tetep njaluk baline keraton Ngastina. Para kurawa ora ngulungake. Pungkasane dadi perang gedhe kang diarani perang Barathayudha. Perang rebutan warisan jalaran padha murkane. Prabu Duryudana murka ora gelem mbalekake. Negara Ngastina sanajan mung dijaluk separo negara. Prabu Puntadewa ya murka, wis duwe negara isih kemelikan njaluk negara warisan. Pungkasane perang Barathayudha, para Kurawa mati kabeh kari putune siji aran Raden Parikesit. Sedulur tunggal embah Kurawa lan Pandhawa ora kena kanggo tuladha. Jalaran paten-patenan mung amarga rebutan warisan. Kamangka jeneng sedulur mono kudu rukun. Kaya unen-unen kuna ”Rukun Agawe santosa. Crah agawe bubrah”
cerita baratayuda versi bahasa jawa